Powered by Blogger.

FOCUSEDD AREA

PROFIL

News

Recent Articles

REGIONAL

Contributors

Technology

Famous Posts

Wednesday, January 6, 2016

Filled Under: ,

Ketentuan Zonasi Focused Area Weleri Raya

Share
KDB



No
Jenis Aktivitas
KDB Perhitungan (%)
Regulasi
KDB
(%)
Penerapan KDB
(%)
Keterangan
1
Kesehatan
81.91 90
60
60
Sesuai aturan terkait kebutuhan ruang terbuka
2
Pasar Tradisional
87.94 90
70
90
Sesuai perthitungan, melihatlokasi di pusat kota serta sebagai sarana pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat
3
Pemerintahan
84.49 90
60
60
Sesuai aturan terkait kebutuhan ruang terbuka
4
Pendidikan
81.91 90
60
60
Sesuai aturan terkait kebutuhan ruang terbuka
5
Perdagangan
Lainnya
87.94 90
80
90
Sesuai perthitungan, melihatlokasi di pusat kota serta sebagai sarana pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat
6
Pergudangan
81.91 90

50


80


Sesuai perhitungan, melihat fungsinya sebagai pusat pergudangan Weleri Raya dan berlokasi di pusat kota, maka perlu kemanfaatan lahan yang optimal.
7
Peribadatan
84.49 90
60
60
Sesuai aturan terkait kebutuhan ruang terbuka
8
Permukiman
Kepadatan Sedang
81.91 90
60
60
Sesuai aturan, melihat kondisi ekstisting dimana banyak ruang tebuka
9
Permukiman
Kepadatan Tinggi
87.94 90
60
80
Sesuai perhitungan, melihat fungsinya sebagai permukiman dengan kepadatan tinggi sehingga perlu pemanfaatan lahan yang optimal
10
Pertahanan Dan
Keamanan
84.49 90
50
50
Sesuai aturan terkait kebutuhan ruang terbuka
11
Stasiun
81.91 90
60
80

12
Teriminal
81.91 90
60
60
Sesuai aturan terkait kebutuhan ruang terbuka
13
Toko
87.94 90
70
90
Sesuai perthitungan, melihat lokasi di pusat kota serta sebagai sarana pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat



Koefisien Lantai Bangunan
Tabel Hasil Perhitungan Luas Lantai Dasar untuk Tiap Sub Zona
No
Jenis Aktivitas
Luas Lahan (Ha)
KDB
(%)
Luas Lantai dasar (Ha)
1
Kesehatan
0.98
60
0.59
2
Pasar Tradisional
2.81
90
2.53
3
Pemerintahan
1.36
60
0.82
4
Pendidikan
7.41
60
4.44
5
Perdagangan
Lainnya
0.74
90
0.67
6
Pergudangan
6.85
80
5.48
7
Peribadatan
1.21
60
0.73
8
Permukiman Kepadatan Sedang
75.99
60
45.60
9
Permukiman Kepadatan Tinggi
195.62
80
156.50
10
Pertahanan dan Keamanan
5.95
50
2.98
11
Stasiun
1.39
80
1.11
12
Teriminal
0.18
60
0.11
13
Toko
39.15
90
35.23

Nilai luas lantai dasar ialah luasan lahan yang dapat dijadikan lahan terbangun dari setiap zonasi. Luas lantai dasar juga dijadikan dasar perhitungan untuk menentukan ketinggian bangunan yang diizinkan.

Tabel Hasil Perhitungan FAR untuk Tiap Sub Zona
No
Jenis Aktivitas
FAR
Jumlah Lantai Berdasarkan LUI
1
Kesehatan
1.666667
6
2
Pasar Tradisional
1.111111
6
3
Pemerintahan
1.666667
6
4
Pendidikan
1.666667
6
5
Perdagangan Lainnya
1.111111
6
6
Pergudangan
2
12
7
Peribadatan
1.666667
6
8
Permukiman Kepadatan Sedang
1.666667
6
9
Permukiman Kepadatan Tinggi
1.25
6
10
Pertahanan Dan Keamanan
2
12
11
Stasiun
1.25
6
12
Teriminal
1.666667
6
13
Toko
1.111111
6
Berdasarkan grafik LUI, nilai FAR mengindikasikan wilayah focused area dapat dibangun bangunan dengan ketinggian 6 lantai hingga 12 lantai dengan asumsi tinggi tiap lantai 4 meter. Sehingga diperoleh tinggi bangunan maksimal yang diperbolehkan adalah 24 hingga 48 meter. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tetap memperlihatkan citra ruang kota yang ada.
Ø  Rencana Jaringan Pergerakan
Gambar Rencana Jaringan Pergerakan Focused Area Weleri Raya
Rencana jaringan pergerakan membahas mengenai pengembangan seluruh jaringan primer dan sekunder pada focused area serta fasilitas pendukung pergerakan focused area.  Rencana jaringan pergerakan focused area meliputi:
§  Peningkatan Jalur Kolektor Primer
Peningkatan jalur kolektor primer pada focused area meliputi ruas Jalan Tamtama yang menghubungkan Weleri-Gemuh-Pegandon-Ngampel dan Kaliwungu Selatan. Peningkatan ruas jalan tersebut mengacu pada rencana pola ruang, dimana di sepanjang Jalan Tamtama (lampiran 21) dan Jalan Utama Timur (lampiran 22) akan dibangun kawasan perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan kabupaten, maka untuk melancarkan arus lalu lintas pada kawasan tersebut dibutuhkan peningkatan ruas jalan pada Jalan Tamtama yang menjadi poros penghubung antara jalan arteri primer, kolektor primer dan kolektor sekunder, seperti yang ditunjukan pada gambar Rencana Jaringan Pergerakan Focused Area Weleri Raya.
§  Peningkatan Jalur Kolektor Sekunder
Peningkatan jalur kolektor primer pada focused area meliputi ruas Jalan Baru (lampiran 23) yang menghubungkan Jalan Tamtama dengan Jalan Utama Timur. Melihat dari rencana struktur ruang, pada lokasi tersebut akan direncanakan menjadi pusat kegiatan atau CBD dari focused area dan pada rencana pola ruang perwujudan dari pusat kegiatan tersebut berupa campuran perdagangan jasa dan perkantoran, sehingga pada tahun 2035 kawasan tersebur diperkirakan menjadi sangat padat dan pergerakan yang terjadi pada kawasan tersebut akan sangat tinggi, maka dibutuhkan peningkatan ruas jalan dan kualitas jalan di sepanjang jalan tersebut untuk memperlancar arus.
§  Peningkatan Jalan Lokal Primer
Peningkatan jalan lokal primer meliputi ruas-ruas jalan yang dilewati oleh kawasan perdagangan dan jasa pada rencana pola ruang. Diharapkan dengan dikembangkan adanya pengembangan pada ruas-ruas jalan lokal dapat mengurangi beban hirarki jalan diatasnya yang juga berada di kawasan perdagangan dan jasa.
§  Pembangunan Jalan Lokal Primer
Pembangunan jalan lokal primer adalah pembangunan jalan baru yang menghubungkan Jalan Utara Timur langsung menuju pergudangan dan stasiun, agar mempermudah pendistribusian barang menuju tempat penyimpanan (pergudangan).
§  Pengembangan Stasiun Penumpang dan Barang
Pengembangan stasiun penumpang dan barang bertujuan untuk meningkatkan fungsi focused area Weleri Raya sebagai hub transpolitan. Pengembangan stasiun penumpang dan barang dilakukan melalui penambahan fungsi Stasiun Weleri sebagai kereta barang. Pengembangan stasiun penumpang dan barang dilengkapi dengan sarana gudang sebagai tempat penyimpan barang sehingga dapat mewujudkan sistem kota hub yang terintegrasi.
§  Pengembangan Rencana Terminal Tipe C
Pengembangan rencana terminal tipe C berfungsi sebagai angkutan dalam kabupaten. Pengembangan terminal tipe C diletakan pada kawasan pusat aktivitas focused area agar dapat memenuhi meningkatkan daya tarik.
Ø  Rencana Jaringan Drainase

Gambar Rencana Jaringan Drainase Focused Area Weleri Raya
Rencana jaringan drainase membahas mengenai sistem jaringan drainase yang berfungsi untuk mencegah genangan. Rencana sistem drainase meliputi:
§  Jaringan Jaringan Drainase Primer
Rencana jaringan drainase primer memanfaatkan sungai untuk mengalirkan air hujan yang berasal dari drainase sekunder. Jaringan drainase berada di sepanjang jalan arteri dan kolektor.
§  Rencana Jaringan Drainase Sekunder
Rencana jaringan drainase sekunder berada di sepanjang jalan lokal dan berfungsi untuk mengalirkan air hujan yang berasal dari drainase tersier, dan mengalirkan air hujan menuju drainase sekunder.
§  Rencana Jaringan Drainase Tersier
Rencana jaringan drainase Ttersier berada di sepanjang jalan lingkungan untuk mengalirkan air hujan yang berasal dari lahan dari limpasan penggunaan lahan secara langsung baik berupa bangunan maupun lahan terbuka menuju drainase sekunder.

Ø  Rencana Jaringan Listrik dan Energi

Rencana jaringan listrik meliputi:
§  SUTT & SUTET
Jaringan distribusi listrik dan energi Negara Indonesia yang berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari jaringan sub transmisi menuju jaringan distribusi utama pada skala kota/kabupaten, yaitu jaringan listrik dan energi primer.
§  Rencana Jaringan Listrik dan Energi Primer
Rencana jaringan primer merupakan jaringan distribusi listrik utama pada focused area karena mendapatkan distribusi langsung dari sumber listrik dan energi indonesia, yaitu SUTT dan SUTET.karena jaringan listrik dan energi primer merupakan distributor utama yang mendapatkan distribusi dari SUTT dan SUTET, maka jaringan tersebut diletakan pada kelas jalan yang mudah untuk mendistribusikan listrik dan energi kepada hirarki jaringan dibawahnya (jaringan sekunder), sehingga pada rencana jaringan listrik dan energi primer diletakan sepanjang jalan arteri dan kolektor focused area. Pada kelas jalan arteri dan kolektor pada focused area juga terdapat aktivitas-aktivitas utama yang membutuhkan distribusi listrik dan energi lebih besar dari aktivitas lain.
§  Rencana Jaringan Listrik dan Energi Sekunder
Rencana jaringan listrik dan energi sekunder pada focused area berada di sepanjang ruas jalan lokal, karena memiliki fungsi menyalurkan distribusi listrik dan energi dari jaringan utama (primer) menuju jaringan tersier yang berada di jalan lingkungan yang menyalurkan langsung kepada konsumen.
§  Gardu Induk
Fungsi utama dari gardu induk adalah:
1)     Untuk mengatur aliran daya listrik dari saluran transmisi ke saluran transmisi lainnya yang kemudian didistribusikan ke konsumen
2)     Sebagai tempat kontrol
3)     Sebagai pengaman operasi sistem
4)     Sebagai tempat untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi
Dengan mempertimbangkan fungsi gardu induk sebagai pendistribusi daya listrik dari hirarki jaringan maka peletakan gardu induk focused area pada tahun 2035 sesuai dengan kondisi eksisting saat ini, yaitu pada titik pertemuan dari berbagai kelas jaringan yang terletak pada pertigaan Jalan Tamtama, Jalan Utama Timur dan jalan lokal.

Ø  Rencana Jaringan Telekomunikasi
Description: F:\PETA LAPORAN\PETA RENCANA JARINGAN TELEKOMUNIKASI.jpg
Gambar Rencana Jaringan Telekomunikasi Focused Area Weleri Raya
Rencana jaringan telekomunikasi membahas mengenai sambungan telekomunikasi kabel maupun nirkabel. Jaringan Telekomunikasi meliputi:
§  Rencana Jaringan Telekomunikasi Primer
Jaringan telekomunikasi primer berada di sepanjang ruas jalan arteri dan kolektor karena merupakan jaringan utama yang menghubungkan dengan jaringan sekunder.
§  Rencana Jaringan Telekomunikasi Sekunder
Jaringan telekomunikasi sekunder pada focused area berada di sepanjang ruas jalan lokal, karena memiliki fungsi menyambungkan telekomunikasi dari jaringan utama (primer) menuju  jaringan tersier yang berada di jalan lingkungan yang menyalurkan langsung kepada konsumen.
§  Rencana Pengembangan BTS
Menurut analisis yang tertera pada lampiran wilayah focused area membutuhkan setidaknya 1 BTS untuk pelayanan telekomunikasi nir kabel. Dengan buffer layanan seluas 3 km, menara BTS ditempatkan di tempat strategis yang tidak dekat pemukiman namun tetap dapat melayani seluruh penduduk di focused area. Menara BTS yang dibangun memiliki ketinggian <45 meter. Berdasarkan Kementrian Perumahan dan Kerajaan Tempatan Malaysia Tahun 2002, jarak minimum menara dari perumahan untuk menara ketinggian <45 meter adalah 20 meter, dari bangunan komersial 10 meter, dan dari bangunan industri adalah 5 meter.
§  Rencana Pengembangan Rumah Kabel

Ø  Rencana Jaringan Air Minum
Description: F:\PETA LAPORAN\PETA RENCANA JARINGAN AIR MINUM.jpg
Gambar Rencana Jaringan Air Minum Focused Area Weleri Raya
Rencana jaringan air minum membahas tentang rencana kebutuhan dan sistem penyediaan air minum pada focused area, yang terdiri atas:
§  Rencana Jaringan Air Minum Primer
Rencana jaringan air minum primer berada di sepanjang ruas jalan arteri dan kolektor karena merupakan jaringan distribusi utama yang menghubungkan dengan jaringan sekunder.
§  Rencana Jaringan Air Minum Sekunder
Rencana jaringan air minum sekunder pada focused area berada di sepanjang ruas jalan lokal, karena memiliki fungsi mendistribusikan sumber air minum dari jaringan utama (primer) menuju  jaringan tersier yang berada di jalan lingkungan yang menyalurkan langsung kepada konsumen.
§  Rencana Pengembangan Reservoir
Rencana pengembangan reservoir pada focused area berjumlah 2 buah menurut analisis yang telah dilakukan (lampiran 24) yang keduanya diletakan di jaringan air minum primer, karena melihat fungsi dari reservoir adalah menampung cadangan air minum bagi penduduk focused area Weleri Raya. Karena kontur wilayah studi cenderung datar, maka pengadaan reservoir ini diletakkan di pinggir saluran utama atau di tepi jalan dan berada di dekat dengan permukiman padat penduduk.

Ø  Rencana Jaringan Sanitasi
Rencana pengembangan jaringan sanitasi pada focused area adalah pengadaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) berjumlah 1 buah dengan luas 7 m3 menurut analisis yang dilakukan (lampiran 25). Berdasarkan petunjuk teknis tata cara perencanaan IPLT sistem kolam dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah, untuk pelayanan maksimum 50.000 orang, jarak minimum IPLT dari permukiman terdekat adalah 500 meter.
Description: F:\PETA LAPORAN\PETA RENCANA JARINGAN AIR LIMBAH.jpg
Gambar Rencana Jaringan Sanitasi Focused Area Weleri Raya

Ø  Rencana JAringan Persampahan
Rencana pengembangan jaringan persampahan pada focused area adalah pengadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) berjumlah 4 buah dengan kapasitas masing-masing 25 m3 (3 buah) dan 14 m3 (1 buah) menurut analisis yang telah dilakukan (lampiran 26). Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.3/PRT/M/2013 Pasal 29 ayat 3, jarak minimum TPST dari permukiman terdekat adalah 500 meter.
Description: F:\PETA LAPORAN\PETA RENCANA JARINGAN PERSAMPAHAN.jpgGambar Rencana Jaringan Persampahan Focused Area Weleri Raya

0 komentar:

Post a Comment