Potensi
Tabel Potensi di Focused Area Weleri Raya
Potensi
|
Fakta
|
Lahan non terbagun yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas
ekonomi
|
Focused area Weleri Raya memiliki daya dukung lahan
sebagai kawasan budidaya dan lahan greenfield yang ada seluas 40,66%
dari total luas wilayah.
|
Tidak terdapat daerah rawan bencana
|
Focused area tidak
memiliki daerah yang rawan terhadap bencana. Keseluruhan kawasanfocused area aman untuk dikembangkan
sebagai kawasan budidaya terutama permukiman.
|
Tersedia fasilitas perekonomian seperti pasar, bank, dan koperasi yang
lengkap
|
|
Pasar Weleri 1 dan 2 sebagai pasar induk yang menampung dan mengalirkan
barang dari luar focused area
|
“Barang di Pasar Weleri berasal dari Kecamatan Cepiring, Kecamatan
Kangkung, Kabupaten Semarang, Kabupaten Batang, Jakarta, dan Kabupaten
Temanggung. Dan barang tersebut dialirkan ke Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan
Kota Kendal, dan Kecamatan Gringsing, Batang.” Ibu Gunarti, Bendahara Barang
Pasar Weleri
|
Lokasi Pasar Weleri berjarak
kurang dari 100 meter dengan terminal dan dilalui angkutapedesaan
|
Letak pasar dan terminal berjarak kurang
dari 100 meter dengan letak yang berdekatan itu, Pasar Weleri 1 dan 2
memiliki keuntungan akses yang mudah. Dapat dilihat dari angkutan pedesaan
yang memiliki jalur melewati Pasar Weleri seperti angkutan bernomor 8, 19,26
yang pemberhentian terakhirnya adalah terminal.
|
Tersedia fasilitas umum seperti stasiun dan terminal
|
Fasilitas
umum yang tersedia di focused area ada
terminal yang memiliki rencana untuk dikembangkan sebagai terminal tipe C.
Selain itu, terdapat Stasiun Weleri yang merupakan stasiun berkelas kecil.
|
Fasilitas pendidikan SD, SMP, SMA tersedia lebih dari jumlah kebutuhan
masyarakat (over supply)
|
|
Gambar Skema Potensi di Focused Area Weleri Raya
Masalah
Tabel Masalah di Focused Area Weleri Raya
MASALAH
|
FAKTA
|
Ketidaksesuaian fungsi terminal tipe C di Kelurahan Penyangkringan
|
Terminal Bahurekso yang merupakan tipe B tidak aktif sehingga fungsi
terminal tipe C yang melayani kendaraan angkutan desa disalahgunakan karena
juga disinggahi oleh bis-bis antar kota.
|
Belum optimalnya tata kelola Pasar Weleri
|
·
Kurang terstrukturnya penempatan kios dan
los di pasar tersebut, sehingga
menimbulkan kesan tidak tertata dengan baik dan kurang nyaman yaitu pada
lantai 1 menjual pakaian sedangkan di lantai 2 menjual sembako. Selain itu,
lokasi bongkar muat barang terletak dibagian belakang pasar, sehingga para
pedagang kesulitan melakukan proses bongkar muat barang dagangan.
·
Kurang tersedianya fasilitas penunjang
tempat parkir di Pasar Weleri 1 dan 2. Pemakaian badan jalan menjadi lahan
parkir ini menyebabkan sulitnya angkutan barang para pedagang untuk sampai di
tempat bongkar muat barang dagangan, sehingga banyak pedagang yang menurunkan
barang dagangannya di depan pasar.
·
Belum optimalnya upaya pengelolaan TPS di Pasar Weleri 1 dan 2. Belum adanya upaya pemisahan
antara sampah organik dan non organik pun belum bisa dilakukan mengingat TPS
di pasar ini hanya terdiri dari 1 container
bak sampah saja. Kondisi kios dan los di Pasar Weleri 1 dan 2 pun tidak luput
dari sampah, beberapa tumpukan sampah masih terlihat dibeberapa sudut kios
dan los di pasar ini.
|
Timbulnya kemacetan akibat adanya pasar tumpah di bahu jalan Pasar
Weleri
|
Pasar tumpah terletak di bahu jalan sepanjang Pasar Weleri pada pagi
hari sehingga membuat kemacetan di jalan pantura sepanjang Pasar Weleri.
“Empat pasar tumpah yang ada di jalur pantai utara jawa wilayah
Kendal, Jawa Tengah berpotensi menimbulkan kemacetan. Empat pasar tumpah itu
adalah Pasar Weleri, Kaliwungu, Kendal dan Cepiring” (regional.kompas.com)
|
Jaringan infrastruktur yang belum mendukung hub transpolitan
|
Banyaknya ruas jalan yang berlubang. Berdasarkan hasil analisis yang
telah dilakukan, kondisi jalan baik di focused area hanya sebesar 49%.
Sisanya adalah 41% dalam kondisi sedang dan 10% buruk
|
Jaringan transportasi yang belum mendukung hub transpolitan
|
§
Trayek angkutan pedesaan tidak melalui 69%
jalan di focused area
§
Trayek angkutan pedesaan belum dapat
menjangkau ke dalam kelurahan, hanya melewati jalur arteri dan kolektor saja.
Hal ini menyebabkan penggunaan kendaraan pribadi di focused area tinggi
|
Kurang optimalnya pemanfaatan lahan
|
Hanya 29,31 % lahan yang dimanfaatkan dalam penunjang aktivitas focused area sebagai transpolitan.
Masih banyak lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk aktivitas perkotaan
(aktivitas sosial ekonomi)
|
Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
|
Penduduk focused
area yang tamat SD berjumlah 10.379 dari jumlah penduduk 2.980.064 pada
tahun 2013.
|
Gambar Skema Masalah di Focused Area Weleri Raya
0 komentar:
Post a Comment