Strategi Perencanaan
Tabel
Strategi Focused Area Weleri Raya
No.
|
Masalah
|
Strategi
|
Program
|
Indikator
|
Kondisi Kinerja Akhir (Output)
|
Outcome
|
Impact
|
1
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Meningkatkan kualitas perencanaan pemanfaatan lahan
|
Program penyusunan RDTRP
|
Terbentuknya Dokumen RDTRP
|
Dokumen perencanaan
sesuai dengan Kota Hub
|
Perencanaan perkotaan yang terarah sebagai kota Hub
|
Terencananya perkotaan yang mendukung aktivitas kota
Hub
|
2
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di perkotaan
|
Program penyesuaian penggunaan lahan sesuai
peruntukan lahan
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Sesuainya
penggunaan lahan sesuai dengan peruntukkan lahan
|
Aktivitas masyarakat dapat ditunjang berdasarkan
fungsi lahan
|
Tertibnya aktivitas masyarakat
|
|
3
|
Program optimalisasi 12,32% lahan pertanian sebagai
peruntukan hutan produksi
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
4
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di perkotaan
|
Program optimalisasi 3,38% lahan pertanian sebagai
peruntukan permukiman kepadatan sedang
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
5
|
Pembangunan permukiman kepadatan sedang di lahan
pertanian hasil optimalisasi
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pembangunan
permukiman
|
Berkurangnya penduduk yang tidak memiliki rumah
|
Kualitas hidup masyarakat meningkat
|
||
6
|
Program optimalisasi 2,78% lahan pertanian sebagai
peruntukan sempadan sungai
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
7
|
Program optimalisasi 24% lahan pemerintahan sebagai
peruntukan pertahanan dan keamanan
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
8
|
Program optimalisasi 2,72% lahan pemakaman sebagai
peruntukan sempadan sungai
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
9
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di perkotaan
|
Program optimalisasi 0,45% lahan pemakaman sebagai
peruntukan sempadan sutet
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
10
|
Program optimalisasi 4,06% lahan pertokoan sebagai
peruntukan pendidikan
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
11
|
Pembangunan fasilitas pendidikan di lahan
optimalisasi dari pertokoan
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pambangunan
fasilitas pendidikan
|
Bertambahnya penduduk yang mendapat pendidikan
|
Daya saing masyarakat meningkat
|
||
12
|
Program optimalisasi lahan 15,39% permukiman sebagai
peruntukan permukiman kepadatan sedang
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
13
|
Pembangunan permukiman kepadatan sedang di lahan
peruntukan permukiman
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pembangunan
permukiman
|
Berkurangnya penduduk yang tidak memiliki rumah
|
Kualitas hidup masyarakat meningkat
|
||
14
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di perkotaan
|
Program optimalisasi 74,91% lahan permukiman sebagai
peruntukan perukiman kepadatan tinggi
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
15
|
Pembangunan permukiman kepadatan tinggi di lahan
peruntukan permukiman
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pembangunan
permukiman
|
Berkurangnya penduduk yang tidak memiliki rumah
|
Kualitas hidup masyarakat meningkat
|
||
16
|
Program optimalisasi 0,1% lahan permukiman sebagai
peruntukan pasar tradisional
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
17
|
Pembangunan pasar tradisional di lahan optimalisasi
dari permukiman
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pembangunan pasar
tradisional
|
Bertambahnya tempat berdagang masyarakat
|
Meningkatnya tingkat perekonomian masyarakat
|
||
18
|
Program optimalisasi 0,16% lahan permukiman sebagai
peruntukan pergudangan
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
19
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di perkotaan
|
Pembangunan pergudangan di lahan optimalisasi dari
permukiman
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pembangunan
pergudangan
|
Hasil produksi akan menjadi lebih tahan lama dan
biaya distribusi berkurang
|
Harga hasil produksi akan menjadi lebih stabil
|
20
|
Program optimalisasi 0,87% lahan permukiman sebagai
peruntukan pertahanan dan keamanan
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi kawasan
|
||
21
|
Program optimalisasi 0,63% lahan permukiman sebagai
peruntukan sempadan rel
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
22
|
Program optimalisasi 0,17% lahan permukiman sebagai
peruntukan sempadan sungai
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
23
|
Program optimalisasi 7,77% lahan permukiman sebagai
peruntukan toko
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
24
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di perkotaan
|
Pembangunan toko di lahan optimalisasi dari
permukiman
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pembangunan toko
|
Bertambahnya tempat berdagang masyarakat
|
Meningkatnya tingkat perekonomian masyarakat
|
25
|
Program optimalisasi 1,93% lahan pertanian sebagai
peruntukan holtikultura
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
26
|
Program optimalisasi 12,32% lahan pertanian sebagai
peruntukan hutan produksi
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
27
|
Program optimalisasi 3,38% lahan pertanian sebagai
peruntukan permukiman kepadatan sedang
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
28
|
Pembangunan permukiman kepadatan sedang di lahan
optimalisasi dari pertanian
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pembangunan
permukiman
|
Berkurangnya penduduk yang tidak memiliki rumah
|
Kualitas hidup masyarakat meningkat
|
||
29
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di perkotaan
|
Program optimalisasi 4,96% lahan pertanian sebagai
peruntukan permukiman kepadatan tinggi
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
30
|
Pembangunan permukiman kepadatan tinggi di lahan
optimalisasi dari pertanian
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pembangunan
permukiman
|
Berkurangnya penduduk yang tidak memiliki rumah
|
Kualitas hidup masyarakat meningkat
|
||
31
|
Program optimalisasi 0,37% lahan pertanian sebagai
peruntukan lapangan
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
32
|
Pembangunan lapangan di lahan optimalisasi dari
pertanian
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pembangunan
lapangan
|
Meningkatnya aktivitas outdoor masyarakat
|
Kualitas hidup masyarakat meningkat
|
||
33
|
Program optimalisasi 0,49% lahan pertanian sebagai
peruntukan sempadan rel
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
34
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di perkotaan
|
Program optimalisasi 2,78% lahan pertanian sebagai
peruntukan sempadan sungai
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
35
|
Program optimalisasi 0,9% lahan pertanian sebagai
peruntukan toko
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
36
|
Pembangunan toko di lahan optimalisasi dari
pertanian
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pembangunan toko
|
Bertambahnya tempat berdagang masyarakat
|
Tingkat perekonomian masyarakat meningkat
|
||
37
|
Program optimalisasi 1,7% lahan pertanian sebagai
peruntukan sempadan sutet
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
38
|
Program optimalisasi 71,18% lahan pertanian sebagai
peruntukan tanaman pangan
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
39
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di perkotaan
|
Program optimalisasi 9,97% lahan tegalan sebagai
peruntukan hutan produksi tetap
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
40
|
Program optimalisasi 41,74% lahan tegalan sebagai
peruntukan permukiman kepadatan sedang
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
41
|
Pembangunan permukiman kepadatan sedang di lahan
optimalisasi dari tegalan
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pembangunan
permukiman
|
Berkurangnya penduduk yang tidak memiliki rumah
|
Kualitas hidup masyarakat meningkat
|
||
42
|
Program optimalisasi 32,36% lahan tegalan sebagai
peruntukan permukiman kepadatan tinggi
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
43
|
Pembangunan permukiman kepadatan tinggi di lahan
optimalisasi dari tegalan
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pembangunan
permukiman
|
Berkurangnya penduduk yang tidak memiliki rumah
|
Kualitas hidup masyarakat meningkat
|
||
44
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di perkotaan
|
Program optimalisasi 1,11% lahan tegalan sebagai
peruntukan pemakaman
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi kawasan
|
45
|
Pembangunan pemakaman di lahan optimalisasi dari
tegalan
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Pembangunan
pemakaman
|
Bertambahnya tempat pemakaman masyarakat
|
Penyediaan kebutuhan dasar masyarakat meningkat
|
||
46
|
Program optimalisasi 4,88% lahan tegalan sebagai
peruntukan pertahanan dan keamanan
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
47
|
Program optimalisasi 0,12% lahan tegalan sebagai
peruntukan sempadan rel
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
48
|
Program optimalisasi 5,24% lahan tegalan sebagai
peruntukan sempadan sungai
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
49
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di perkotaan
|
Program optimalisasi 1,72% lahan tegalan sebagai
peruntukan tanaman pangan
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
50
|
Program optimalisasi 2,85% lahan tegalan sebagai
peruntukan toko
|
Persentase lahan yang dioptimalisasi
|
100%
|
Bertambahnya luas lahan yang sesuai rencana
peruntukan lahan
|
Lahan hasil optimalisasi dapat menunjang fungsi
kawasan
|
||
51
|
Pembangunan toko di lahan optimalisasi dari tegalan
|
Penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan
|
Program pembangunan
toko
|
Bertambahnya tempat berdagang masyarakat
|
Tingkat perekonomian masyarakat meningkat
|
||
52
|
Program Pemberian insentif pada lahan yang sesuai
peruntukan
|
Pengguna lahan yang diberi insentif
|
Banyaknya lahan
yang diberi insentif
|
Masyarakat tertib dalam menggunakan lahan
|
Aktivitas masyarakat dapat dikendalikan
|
||
53
|
Program Pemberian disinsentif pada lahan yang tidak
sesuai peruntukan
|
Pengguna lahan yang diberi disinsentif
|
Berkurangnya lahan
yang diberi disinsentif
|
Masyarakat tertib dalam menggunakan lahan
|
Aktivitas masyarakat dapat dikendalikan
|
||
54
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di perkotaan
|
Program penyusunan RTBL
|
Terbentuknya Dokumen RTBL
|
1 Dokumen
perencanaan
|
Pembangunan sesuai dengan arahan pemanfaatan gedung
dan lingkungan
|
Terencananya gedung dan lingkungan dalam menunjang
aktivitas perkotaan
|
55
|
Sering terjadinya kemacetan akibat angkutan umum
yang berhenti di pinggir jalan
|
Meningkatkan keterkaitan, interaksi, dan mobilitas
melalui pengembangan infrastruktur transportasi
|
Program perbaikan pelayanan dan pengembangan
infrastruktur di Terminal tipe C
|
Tempat pemberhentian angkutan umum
|
Seluruh angkutan
umum berhenti di terminal, karena sudah tertampung dengan infrastruktur yang
ada
|
Pelayanan terminal tipe C yang maksmal
|
Perekonomian meningkat yang disebabkan lancarnya
mobilitas
|
56
|
Jumlah angkutan umum tiap trayek masih sedikit
|
Program peningkatan pelayanan angkutan umum
perkotaan dari dan ke Terminal tipe C di Weleri
|
Persentase keterjangkauan terhadap sarana
|
Moda angkutan umum
bisa 100% menjangkau semua sarana
|
Berkurangnya biaya perjalanan untuk bersekolah
|
Kesejahteraan masyarakat meningkat
|
|
57
|
Program peningkatan jumlah armada angkutan umum
perkotaan pada tiap trayek
|
Jumlah armada per trayek
|
Jumlah armada 20
unit per trayek
|
Pengguna angkutan umum meningkat
|
Mobilitas masyarakat meningkat
|
||
58
|
Ruas Jalan Baru yang masih kecil menyebabkan
kemacetan di dekat daerah pasar weleri 2
|
Meningkatkan keterkaitan, interaksi, dan mobilitas
melalui pengembangan infrastruktur transportasi
|
Program peningkatan fungsi dan kelas jalan pada ruas
Jalan Baru
|
Luas ruminja
|
Optimalnya ruang
milik jalan
|
Pelayanan jalan di Jalan Baru meningkat
|
Lancarnya arus jalan di Jalan Baru
|
59
|
Pejalan kaki masih belum terfasilitasi dengan baik
|
Program pengembangan jalur pedestrian di kawasan
perdagangan dan jasa
|
Banyaknya pedestrian
|
Terpenuhinya jalur
pedestrian di sepanjang jalan di kawasan perdagangan dan jasa
|
Lingkungan kawasan perdagangan dan jasa yang ramah
pejalan kaki
|
Bertambahnya pengguna pedestrian
|
|
60
|
Program pengembangan jalur pedestrian di sepanjang
jalan
|
Banyaknya pedestrian
|
Terpenuhinya jalur
pedestrian di sepanjang jalan
|
Lingkungan yang ramah pejalan kaki
|
Bertambahnya pengguna pedestrian
|
||
61
|
Pasar Weleri 2 kurang dikunjungi dan sering terjadi
kemacetan di Jalan Baru karena jalur
terbagi dua arah kemudian adanya angkutan umum ataupun truk yang berhenti di
pinggir jalan
|
Meningkatkan keterkaitan, interaksi, dan mobilitas
melalui pengembangan infrastruktur transportasi
|
Program pelaksanaan jalan satu arah pada ruas Jalan
Utama Timur, Jalan Tamtama, Jalan Baru
|
Sirkulasi pada ruas jalan
|
Jalan
Soekarno-Hatta, Jalan Tamtama, dan Jalan Baru terbagi menjadi jalan satu arah
|
Berkembangnya kawasan perdagangan, jasa, perkantoran
di sepanjang jalan
|
Aktivitas sektor perekonomian meningkat
|
62
|
Lahan pakir yang kurang menyebabkan kemacetan karena
banyak yang parkir di pinggir jalan
|
Meningkatkan keterkaitan, interaksi, dan mobilitas
melalui pengembangan infrastruktur transportasi
|
Program peningkatan pelayanan parkir di kawasan
pasar weleri 1 dan 2
|
Ketersediaan lahan parkir di kawasan pasar
|
Terpenuhinya lahan
parkir pada kawasan pasar weleri 1 dan 2
|
Pelayanan parkir meningkat dan menampung pengunjung
pasar
|
Tingkat jual beli dan perputaran uang di pasar
meningkat
|
63
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Program pengadaan lahan untuk pengembangan stasiun
weleri
|
Luas stasiun
|
Luas stasiun: 2,67
Ha
|
Tersedianya lahan untuk mengembangkan stasiun
|
Stasiun dapat melayani penumpang yang lebih banyak
|
|
64
|
Statsiun Weleri hanya bisa mengangkut sedikit
penumpang setiap harinya jika dibandingkan dengan statsiun lainnya
|
Program pengembangan stasiun weleri menjadi stasiun
Kelas I
|
Kapasitas stasiun
|
Statsiun Weleri
mampu menampung penumpang lebih banyak per harinya
|
Banyak masyarakat yang menggunakan kereta lewat
stasiun weleri
|
Weleri sebagai tempat kedatangan dan keberangkatan
masyarakat Kab Kendal
|
|
65
|
Terhambatnya aliran distribusi barang dan kurang
optimalnya pemasaran hasil pertanian
|
Program pengembangan kapasitas stasiun untuk
melayani transportasi barang
|
Kapasitas stasiun
|
Statsiun Weleri
mampu menampung barang kiriman lebih bayak per harinya
|
Lancarnya distribusi barang ke dan dari Weleri
|
Stabilnya harga barang
|
|
66
|
Pola hidup masyarakat yang bergantung pada angkutan
pribadi
|
Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap
penggunaan transportasi umum
|
Program bebas biaya angkutan umum perkotaan untuk
pelajar
|
Partisipasi masyarakat
|
Terlaksananya
program
|
Berkurangnya biaya perjalanan untuk bersekolah
|
Kesejahteraan masyarakat meningkat
|
67
|
Program angkutan umum perkotaan ramah lansia
|
Partisipasi masyarakat
|
Terlaksananya
program
|
Banyaknya lansia yang aman menggunakan angkutan umum
|
Kualitas hidup masyarakat meningkat
|
||
68
|
Program gerakan cinta angkutan umum
|
Partisipasi masyarakat
|
Masyarakat belum
sadar akan manfaat dari penggunaan angkutan umum
|
Banyaknya masyarakat pengguna angkutan umum
|
Kualitas hidup masyarakat meningkat
|
||
69
|
Kurangnya fasilitas penunjang aktivitas pasar
|
Meningkatkan sarana prasarana transportasi dan
pengembangan moda sistem transportasi
|
Program pengadaan pergudangan di sebelah utara
Stasiun Weleri
|
Ketersediaan pergudangan
|
Terdapat satu
gudang utama di sebelah utara stasiun Weleri
|
Hasil produksi akan menjadi lebih tahan lama dan
biaya distribusi berkurang
|
Harga hasil produksi akan menjadi lebih stabil
|
70
|
Banyak ruas jalan yang berlubang
|
Meningkatkan kualitas jaringan jalan sebagai fungsi
aksesibilitas
|
Program perbaikan dan pemeliharaan jalan lingkungan
|
Kondisi jalan lingkungan
|
100% baik
|
Pelayanan jalan meningkat
|
Kenyamanan masyarakat terhadap lingkungannya
meningkat
|
71
|
Banyak ruas jalan yang berlubang
|
Meningkatkan kualitas jaringan jalan sebagai fungsi
aksesibilitas
|
Program perbaikan dan pemeliharan Jalan Utama Timur
|
Kondisi jalan Utama Timur
|
100% baik
|
Pelayanan jalan meningkat
|
Waktu tempuh perjalanan berkurang, mobilitas dan
distribusi lancar
|
72
|
Program perbaikan dan pemeliharan Jalan Tamtama
|
Kondisi jalan Tamtama
|
100% baik
|
Pelayanan jalan meningkat
|
Waktu tempuh perjalanan berkurang, mobilitas dan
distribusi lancar
|
||
73
|
Program perbaikan dan pemeliharan Jalan Baru
|
Kondisi jalan Baru
|
100% baik
|
Pelayanan jalan meningkat
|
Waktu tempuh perjalanan berkurang, mobilitas dan
distribusi lancar
|
||
74
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Meningkatkan kualitas fasilitas sosial
|
Program peningkatan fasilitas sosial
|
Pelayanan fasilitas sosial
|
Tercipta pelayanan
fasilitas sosial yang optimal bagi masyarakat
|
Interaksi sosial masyarakat meningkat
|
Kualitas hidup masyarakat meningkat
|
75
|
Kurangnya tata kelola Pasar Weleri 1 dan 2
|
Meningkatkan pusat aktivitas ekonomi melalui
pengembangan perdagangan dan jasa
|
Program peningkatan tata kelola Pasar Weleri 1 dan 2
|
Tata kelola Pasar Weleri berubah menjadi lebih
terstruktur
|
80% tata kelola
aktvitas Pasar Weleri sudah lebih terstruktur
|
Aktivitas perekonomian di Pasar Weleri lebih
terkoordinir dan saling menguntungkan
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
76
|
Kurangnya tata kelola Pasar Weleri 1 dan 2
|
Meningkatkan pusat aktivitas ekonomi melalui
pengembangan perdagangan dan jasa
|
Program pemeliharaan sarana Pasar Weleri 1 dan 2
|
Pemeliharaan sarana Pasar Weleri berjalan
|
100% sarana Pasar
Weleri dilakukan pemeliharaan
|
Aktivitas perekonomian di Pasar Weleri tidak
terganggu dengan masalah sarana
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
77
|
Kurang tersedianya sarana penunjang TPS di Pasar
Weleri 1 dan 2
|
Program peningkatan pengelolaan TPS di Pasar Weleri
1 dan 2
|
Tersedianya TPS sebagai sarana penunjang aktivitas
perekonomian di Pasar Weleri
|
100% sampah dapat
ditampung di TPS yang ada di Pasar Weleri
|
Aktivitas perekonomian di Pasar Weleri tidak
terganggu dengan masalah sarana
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
|
78
|
Kurangnya kinerja pelayanan koperasi
|
Optimalisasi Kerjasama antara Instansi penggerak
Aktivitas Sosial Ekonomi
|
Program peningkatan pelayanan koperasi
|
Prosentase industri kecil mendapatkan pelayanan
koperasi
|
65% industri kecil
mendapatkan dan menggunakan pelayanan koperasi
|
Aktifitas industri kecil tidak terhambat masalah
permodalan dan bisa terus berjalan
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
79
|
Kurangnya kinerja pelayanan BPR
|
Program peningkatan pelayanan BPR
|
Prosentase industri kecil sudah dilayani BPR
|
65% industri kecil
mendapatkan dan menggunakan pelayanan BPR
|
Aktifitas industri kecil tidak terhambat masalah
permodalan dan bisa terus berjalan
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
|
80
|
Belum adanya kerjasama antara lembaga peminjaman
dengan DISPERINDAG
|
Optimalisasi Kerjasama antara Instansi penggerak
Aktivitas Sosial Ekonomi
|
Program kerjasama antara lembaga peminjaman dengan
dinas terkait seperti DISPERINDAG
|
Prosentase lembaga peminjaman yang sepakat bekerja
sama dengan dinas terkait seperti DISPERINDAG
|
100% lembaga
peminjaman sepakat menjalin kerjasama dengan dinas terkait industri kecil
seperti DISPERINDAG
|
Aktifitas industri kecil tidak terhambat masalah
permodalan dan bisa terus berjalan
|
Industri mikro, kecil, menengah yang ada berkembang
pesat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pelaku industri tersebut
|
81
|
Kurang sarana interaksi sosial
|
Menciptakan pusat aktivitas melalui pengembangan
sarana interaksi sosial
|
Penyediaan lahan untuk pembuatan ruang publik
|
Adanya lahan untuk pembuatan ruang publik
|
Tersedianya ruang
publik 1250 m2 untuk interaksi sosial
|
Masyarakat dapat berinteraksi dan dapat terciptanya
aktivitas perekonomian sektor informal di ruang publik tersebut
|
Peningkatan aktivitas sosial ekonomi di lingkungan
masyarakat
|
82
|
Program
Pembuatan ruang publik
|
Terbangunnya ruang publik berupa taman kota
|
Tersedianya ruang
publik 1250 m2 untuk interaksi sosial
|
Masyarakat dapat berinteraksi dan dapat terciptanya
aktivitas perekonomian sektor informal di ruang publik tersebut
|
Peningkatan aktivitas sosial ekonomi di lingkungan
masyarakat
|
||
83
|
Kurang optimalnya penggunaan lahan
|
Menciptakan pusat aktivitas melalui pengembangan
sarana interaksi sosial
|
Program Pengelolaan ruang publik
|
Terawatnya ruang publik berupa taman kota dengan
adanya pengontrolan
|
100% ruang publik
dikelola dan dipelihara sebagai sarana interaksi sosial
|
Sarana ruang publik tetap terawat sehingga
masyarakat tetap dapat berinteraksi dan melakukan aktivitas perekonomian
sektor informal di ruang publik tersebut
|
Peningkatan aktivitas sosial ekonomi di lingkungan
masyarakat
|
84
|
Kurangnya intensitas program pelatihan keterampilan
|
Meningkatkan iklim Industri Kecil Menengah (IKM)
sebagai ekonomi alternatif potensial
|
Pelatihan peningkatan kemampuan IPTEKIN sentra
industri mikro, kecil, menengah
|
Pelaku usaha mengikuti pelatihan peningkatan
kemampuan IPTEKIN
|
75% pelaku usaha
mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan IPTEKIN secara berkala
|
Pelaku usaha memiliki keahlian lebih dalam bidang
IPTEKIN sehingga dapat memajukan usaha yang mereka jalankan
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
85
|
Kurangnya kemampuan teknologi industri untuk para
industri
|
Pelatihan kemampuan teknologi industri untuk para
pelaku usaha
|
Pelaku usaha mengikuti pelatihan teknologi industri
|
75% pelaku usaha
mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan teknologi industri
|
Pelaku usaha memiliki keahlian lebih dalam
meningkatkan kemampuan teknologi industri sehingga dapat memajukan usaha yang
mereka jalankan
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
|
86
|
-
|
Meningkatkan iklim Industri Kecil Menengah (IKM)
sebagai ekonomi alternatif potensial
|
Sosialisasi program pelatihan teknologi industri
untuk para pelaku usaha
|
Pelaku usaha mengetahui adanya program pelatihan
teknologi industri
|
Adanya sosialisasi
program pelatihan teknologi industri dan 100% para pelaku industri mengetahui
program tersebut
|
Pelaku usaha mengetahui adanya pelatihan dan
memiliki minat untuk mengikuti pelatihan
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
87
|
Belum Berkembangnya Ekonomi Alternatif Potensial
|
Pembangunan jaringan inovasi industri
|
Industri sudah masuk ke dalam sistem jaringan
inovasi industri
|
65% industri mikro,
kecil, dan menengah masuk ke dalam jaringan Inovasi (perguruan tinggi,
industri dan pemerintah)
|
Pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya lewat
jejaring yang sudah diwadahi
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
|
88
|
Kurangnya kerjasama pelaku industri dan investor
|
Pengadaan kerjasama antara pelaku industri dan
investor
|
Pelaku industri melakukan kerjasama dengan investor
|
65% pelaku usaha
melakukan kerjasama antara dengan investor
|
Pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya lewat
kerjasama yang diadakan pemerintah dengan investor
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
|
89
|
-
|
Meningkatkan iklim Industri Kecil Menengah (IKM)
sebagai ekonomi alternatif potensial
|
Sosialisasi pengadaan kerjasama antara pelaku
industri dan investor
|
Pelaku industri mengetahui adanya program kerjasama
antara pelaku industri dengan investor
|
Adanya sosialisasi
pengadaan kerjasama antara pelaku industri dan investor dan 100% pelaku usaha
mengetahui program tersebut
|
Pelaku usaha mengetahui adanya program kerjasama
dengan investor dan memiliki minat untuk melakukan kerjasama
|
Industri mikro, kecil, menengah yang ada berkembang
pesat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pelaku industri tersebut
|
90
|
Tidak adanya pengembangan sistem pendukung sentra
industri
|
Pengembangan sistem pendukung sentra indutri
|
Industri sudah masuk ke dalam pengembangan sistem
pendukung industri
|
55% industri masuk ke dalam sistem pendukung pada setiap
sentra industri
|
industri mikro, kecil, menengah didukung
perkembangannya dengan adanya sistem pendukung sentra industri
|
Industri mikro, kecil, menengah yang ada berkembang
pesat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pelaku industri tersebut
|
|
91
|
Tidak adanya pelatihan pengelolaan industri
|
Program Sosialisasi dan Pelatihan pengelolaan
industri
|
Pelaku industri mengetahui adanya program pelatihan pengelolaan industri
|
100% pelaku usaha
mengetahui adanya pelatihan pengelolaan industri
|
Pelaku usaha menerapkan cara pengelolaan industri
yang ada di pelatihan
|
Industri mikro, kecil, menengah yang ada berkembang
lebih pesat karena sistem pengelolaan yang baik
|
|
92
|
Terbatasnya akses peminjaman modal untuk pelaku
usaha mikro, kecil, menengah
|
Meningkatkan iklim Industri Kecil Menengah (IKM)
sebagai ekonomi alternatif potensial
|
Program Peminjaman modal industri
|
Industri kecil mendapatkan peminjaman modal
|
70% industri mikro,
kecil menengah mendapatkan akses peminjaman modal
|
Industri mikro, kecil, menengah dapat terus berjalan
tanpa hambatan permodalan
|
Industri mikro, kecil, menengah yang ada berkembang
pesat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pelaku industri tersebut
|
93
|
Tidak adanya pengembangan sistem pendukung sentra
industri
|
Program Pemasaran Hasil Industri
|
Produk industri masuk ke pasaran
|
Adanya sistem
pemasaran hasil industri, 75% produk industri masuk ke pasar
|
Produk dari industri mikro, kecil, menengah dikenal
masyarakat dan memiliki peminatnya tersendiri
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
|
94
|
Program Pengawasan dan Evaluasi Industri
|
Industri di focused area sudah ada pengawasan
|
100% industri yang
ada mendaptakan sistem pengawasan dan evaluasi industri
|
Kinerja industri di setiap periode diawasi untuk
mengetahui peningkatan dan penuruan yang terjadi
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
||
95
|
Program
Penyediaan Kawasan Sentra
Industri
|
Sentra-sentra di focused area sudah diwadahi
|
65% sentra yang ada
sudah diwadahi dengan adanya kawasan sentra industri
|
Menghasilkan keterkaitan atau jejaring antar sentra
agar industri lebih berkembang lagi
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
||
96
|
Rendahnya Rata-Rata Pendapatan Masyarakat
|
Pelatihan Berwirausaha untuk Meningkatkan Jumlah dan
Kualitas Pengusaha di Kalangan Masyarakat
|
Program pelatihan kewirausahaan
|
Adanya program pelatihan kewirausahaan dan
prosentase partisipasi masyarakat
|
Terdapat 1 program
pelatihan kewirausahaan
|
Menghasilkan wirausahawan baru dari program
pelatihan yang dilaksanakan
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
melalui munculnya UMKM baru
|
97
|
Rendahnya kualitas SDM
|
Program pelatihan komputasi dan internet bagi
wirausahawan
|
Adanya program pelatihan komputasi dan internet dan
prosentase partisipasi masyarakat
|
Terdapat 1 program
pelatihan komputasi dan internet bagi pengusaha
|
Menghasilkan wirausahawan yang berkualitas, tidak
awam dengan komputer dan internet
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
melalui inovasi-inovasi UMKM berbasis teknologi dan internet
|
|
98
|
Kurangnya daya saing wirausahawan
|
Program pembimbingan wirausahawan muda dan mandiri
|
Adanya bimbingan wirausahawan muda dan mandiri serta
prosentase pasrtisipasi masyarakat
|
Terdapat 1 program
bimbingan wirausahawan muda dan mandiri yang berkelanjutan
|
Mengahasilkan wirausahawan yang kreatif, inovatif
maka berdaya saing
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
|
99
|
Kurangnya kerjasama antar pelaku usaha
|
Forum lingkar wirausahawan
|
Adanya forum lingkar wirausahawan serta prosentase
panasnya
|
Terdapat forum
lingkar wirausahawan
|
Mengahasilkan jaringan antar wirausahawan serta
kegiatan sharing berkala
|
Peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat
|
|
100
|
Pola hidup masyarakat yang bergantung pada angkutan
pribadi
|
Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap
penggunaan transportasi umum
|
Program sosialisasi standar keselamatan bagi
pengemudi angkutan umum perkotaan
|
Adanya kegiatan sosialisasi
|
Terlaksananya
sosialisasi
|
100% masyarakat sudah mengetahui standar keselamatan
pengemudi angkutan umum
|
Volume kendaraan pribadi berkurang dan kemacetan
berkurang
|
101
|
Program pengadaan sanksi bagi pengemudi angkutan
umum
|
Adanya sanksi bagi pengemudi angkutan umum
|
Sudah adanya sanksi
bagi pengemudi angkutan umum oleh masyarakat
|
Masyarakat terbiasa menggunakan angkutan umum tanpa
rasa cemas
|
Volume kendaraan pribadi berkurang dan kemacetan
berkurang
|
||
102
|
Program sosialisasi sanksi bagi pengemudi angkutan
umum perkotaan
|
Adanya sosialisasi sanksi bagi pengemudi angkutan
umum
|
Terlaksananya
sosialisasi
|
100% masyarakat sudah sadar akan sanksi bagi
pengemudi angkutan umum yang berbahaya
|
Volume kendaraan pribadi berkurang dan kemacetan
berkurang
|
||
103
|
Kurangnya jumlah SMK dengan pelatihan keahlian di
bidang mesin dan otomotif
|
Meningkatkan edukasi masyarakat berbasis hub
transpolitan
|
Program pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri Pembangunan dengan pelatihan keahlian dalam bidang mesin dan otomotif
|
Ketersediaan SMK
|
Terdapat 3 unit
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri
yang mengajarkan pelatihan keahlian dalam bidang mesin dan otomotif
|
Siswa/lulusan SMK memiliki keahlian yang berkaitan
dengan mesin dan otomotif
|
Angka pengangguran dapat berkurang karena para
lulusan SMK memiliki keterampilan/keahlian untuk bersaing dalam mencari kerja
|
104
|
Kurangnya instansi pemerintah maupun swasta dalam bidang
mesin dan otomotif yang dapat diajak bekerjasama terkait internship
|
Meningkatkan edukasi masyarakat berbasis hub
transpolitan
|
Program kerjasama SMK dengan instansi pemerintah
maupun swasta yang terkait dengan keahlian yang diajarkan
|
Adanya kerjasama SMK dengan instansi pemerintah
|
75% pihak sekolah
menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah maupun swasta terkait internship
|
Siswa/lulusan SMK memiliki pengalaman magang di
instansi terkait dan berkesempatan mengaplikasikan keahlian yang didapat ke
dalam dunia kerja yang sebenarnya
|
Angka pengangguran dapat berkurang karena para
lulusan SMK memiliki keterampilan/keahlian untuk bersaing dalam mencari kerja
|
105
|
-
|
Program magang pasca pendidikan SMK pada instansi
yang terikat kerjasama
|
Adanya magang pasca pendidikan SMK
|
Banyaknya kegiatan
magang di instansi terkait yang diikuti alumni smk
|
Lulusan SMK mendapat pengalaman magang di instansi
terkait dan berkesempatan mengaplikasikan keahilan yang didapat ke dalam
dunia kerja yang sebenarnya
|
Angka pengangguran dapat berkurang karena para
lulusan SMK memiliki keterampilan/keahlian untuk bersaing dalam mencari kerja
|
Indikasi Program Perencanaan
Tabel Indikasi Program Focused Area Weleri Raya
No.
|
Strategi
|
Indikasi Program
|
Periode
|
Lokasi
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
||||
1
|
Meningkatkan kualitas perencanaan
pemanfaatan lahan
|
Program penyusunan RDTRP
|
|
|
|
|
Focused Area
|
2
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di
perkotaan
|
Program penyesuaian penggunaan lahan sesuai
peruntukan lahan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
3
|
Program optimalisasi 12,32% lahan pertanian
sebagai peruntukan hutan produksi
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
4
|
Program optimalisasi 3,38% lahan pertanian
sebagai peruntukan permukiman kepadatan sedang
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
5
|
Pembangunan permukiman kepadatan sedang di
lahan pertanian hasil optimalisasi
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
6
|
Program optimalisasi 2,78% lahan pertanian
sebagai peruntukan sempadan sungai
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
7
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di
perkotaan
|
Program optimalisasi 24% lahan pemerintahan
sebagai peruntukan pertahanan dan keamanan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
8
|
Program optimalisasi 2,72% lahan pemakaman
sebagai peruntukan sempadan sungai
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
9
|
Program optimalisasi 0,45% lahan pemakaman
sebagai peruntukan sempadan sutet
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
10
|
Program optimalisasi 4,06% lahan pertokoan
sebagai peruntukan pendidikan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
11
|
Pembangunan fasilitas pendidikan di lahan
optimalisasi dari pertokoan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
12
|
Program optimalisasi lahan 15,39%
permukiman sebagai peruntukan permukiman kepadatan sedang
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
13
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di
perkotaan
|
Pembangunan permukiman kepadatan sedang di
lahan peruntukan permukiman
|
|
|
|
|
Focused Area
|
14
|
Program optimalisasi 74,91% lahan
permukiman sebagai peruntukan perukiman kepadatan tinggi
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
15
|
Pembangunan permukiman kepadatan tinggi di
lahan peruntukan permukiman
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
16
|
Program optimalisasi 0,1% lahan permukiman
sebagai peruntukan pasar tradisional
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
17
|
Pembangunan pasar tradisional di lahan
optimalisasi dari permukiman
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
18
|
Program optimalisasi 0,16% lahan permukiman
sebagai peruntukan pergudangan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
19
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di
perkotaan
|
Pembangunan pergudangan di lahan
optimalisasi dari permukiman
|
|
|
|
|
Focused Area
|
20
|
Program optimalisasi 0,87% lahan permukiman
sebagai peruntukan pertahanan dan keamanan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
21
|
Program optimalisasi 0,63% lahan permukiman
sebagai peruntukan sempadan rel
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
22
|
Program optimalisasi 0,17% lahan permukiman
sebagai peruntukan sempadan sungai
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
23
|
Program optimalisasi 7,77% lahan permukiman
sebagai peruntukan toko
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
24
|
Pembangunan toko di lahan optimalisasi dari
permukiman
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
25
|
Program optimalisasi 1,93% lahan pertanian
sebagai peruntukan holtikultura
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
26
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di
perkotaan
|
Program optimalisasi 12,32% lahan pertanian
sebagai peruntukan hutan produksi
|
|
|
|
|
Focused Area
|
27
|
Program optimalisasi 3,38% lahan pertanian
sebagai peruntukan permukiman kepadatan sedang
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
28
|
Pembangunan permukiman kepadatan sedang di
lahan optimalisasi dari pertanian
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
29
|
Program optimalisasi 4,96% lahan pertanian
sebagai peruntukan permukiman kepadatan tinggi
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
30
|
Pembangunan permukiman kepadatan tinggi di
lahan optimalisasi dari pertanian
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
31
|
Program optimalisasi 0,37% lahan pertanian
sebagai peruntukan lapangan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
32
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di
perkotaan
|
Pembangunan lapangan di lahan optimalisasi
dari pertanian
|
|
|
|
|
Focused Area
|
33
|
Program optimalisasi 0,49% lahan pertanian
sebagai peruntukan sempadan rel
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
34
|
Program optimalisasi 2,78% lahan pertanian
sebagai peruntukan sempadan sungai
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
35
|
Program optimalisasi 0,9% lahan pertanian
sebagai peruntukan toko
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
36
|
Pembangunan toko di lahan optimalisasi dari
pertanian
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
37
|
Program optimalisasi 1,7% lahan pertanian
sebagai peruntukan sempadan sutet
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
38
|
Program optimalisasi 71,18% lahan pertanian
sebagai peruntukan tanaman pangan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
39
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di
perkotaan
|
Program optimalisasi 9,97% lahan tegalan
sebagai peruntukan hutan produksi tetap
|
|
|
|
|
Focused Area
|
40
|
Program optimalisasi 41,74% lahan tegalan
sebagai peruntukan permukiman kepadatan sedang
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
41
|
Pembangunan permukiman kepadatan sedang di
lahan optimalisasi dari tegalan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
42
|
Program optimalisasi 32,36% lahan tegalan
sebagai peruntukan permukiman kepadatan tinggi
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
43
|
Pembangunan permukiman kepadatan tinggi di
lahan optimalisasi dari tegalan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
44
|
Program optimalisasi 1,11% lahan tegalan
sebagai peruntukan pemakaman
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
45
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di
perkotaan
|
Pembangunan pemakaman di lahan optimalisasi
dari tegalan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
46
|
Program optimalisasi 4,88% lahan tegalan
sebagai peruntukan pertahanan dan keamanan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
47
|
Program optimalisasi 0,12% lahan tegalan
sebagai peruntukan sempadan rel
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
48
|
Program optimalisasi 5,24% lahan tegalan
sebagai peruntukan sempadan sungai
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
49
|
Program optimalisasi 1,72% lahan tegalan
sebagai peruntukan tanaman pangan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
50
|
Program optimalisasi 2,85% lahan tegalan
sebagai peruntukan toko
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
51
|
Pembangunan toko di lahan optimalisasi dari
tegalan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
52
|
Meningkatkan kualitas pemanfaatan lahan di
perkotaan
|
Program Pemberian insentif pada lahan yang
sesuai peruntukan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
53
|
Program Pemberian disinsentif pada lahan
yang tidak sesuai peruntukan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
54
|
Meningkatkan kualitas penataan lahan dan
bangunan di pusat perkotaan
|
Program penyusunan RTBL
|
|
|
|
|
Focused Area
|
55
|
Meningkatkan keterkaitan, interaksi, dan
mobilitas melalui pengembangan infrastruktur transportasi
|
Program perbaikan pelayanan dan
pengembangan infrastruktur di Terminal tipe C
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan
|
56
|
Program peningkatan pelayanan angkutan umum
perkotaan dari dan ke Terminal tipe C di Weleri
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
57
|
Program peningkatan jumlah armada angkutan
umum perkotaan pada tiap trayek
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
58
|
Program peningkatan fungsi dan kelas jalan
pada ruas Jalan Baru
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan
|
|
59
|
Meningkatkan keterkaitan, interaksi, dan
mobilitas melalui pengembangan infrastruktur transportasi
|
Program pengembangan jalur pedestrian di
kawasan perdagangan dan jasa
|
|
|
|
|
Focused Area
|
60
|
Program pengembangan jalur pedestrian di
sepanjang jalan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
61
|
Program pelaksanaan jalan satu arah pada
ruas Jalan Utama Timur, Jalan Tamtama, Jalan Baru
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
62
|
Program peningkatan pelayanan parkir di
kawasan pasar weleri 1 dan 2
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo dan Kelurahan
Peyangkringan
|
|
63
|
Program pengadaan lahan untuk pengembangan
stasiun weleri
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo
|
|
64
|
Program pengembangan stasiun weleri menjadi
stasiun Kelas I
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo
|
|
65
|
Program pengembangan kapasitas stasiun
untuk melayani transportasi barang
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo
|
|
66
|
Meningkatkan partisipasi masyarakat
terhadap penggunaan transportasi umum
Meningkatkan partisipasi masyarakat
terhadap penggunaan transportasi umum
|
Program bebas biaya angkutan umum perkotaan
untuk pelajar
|
|
|
|
|
Focused Area
|
67
|
Program angkutan umum perkotaan ramah
lansia
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
68
|
Program gerakan cinta angkutan umum
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
69
|
Meningkatkan sarana prasarana transportasi
dan pengembangan moda sistem transportasi
|
Program pengadaan pergudangan di sebelah
utara Stasiun Weleri
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo
|
70
|
Meningkatkan kualitas jaringan jalan
sebagai fungsi aksesibilitas
|
Program perbaikan dan pemeliharaan jalan
lingkungan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
71
|
Program perbaikan dan pemeliharan Jalan
Utama Timur
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo
|
|
72
|
Program perbaikan dan pemeliharan Jalan
Tamtama
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan
|
|
73
|
Program perbaikan dan pemeliharan Jalan
Baru
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan
|
|
74
|
Meningkatkan kualitas fasilitas sosial
|
Program peningkatan fasilitas sosial
|
|
|
|
|
Focused Area
|
75
|
Meningkatkan pusat aktivitas ekonomi
melalui pengembangan perdagangan dan jasa
|
Program peningkatan tata kelola Pasar
Weleri 1 dan 2
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo dan Kelurahan
Penyangkringan
|
76
|
Meningkatkan pusat aktivitas ekonomi
melalui pengembangan perdagangan dan jasa
|
Program pemeliharaan sarana Pasar Weleri 1
dan 2
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo dan Kelurahan
Penyangkringan
|
77
|
Program peningkatan pengelolaan TPS di
Pasar Weleri 1 dan 2
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo dan Kelurahan
Penyangkringan
|
|
78
|
Optimalisasi Kerjasama antara Instansi
penggerak Aktivitas Sosial Ekonomi
|
Program peningkatan pelayanan koperasi
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo dan Kelurahan Penyangkringan
|
79
|
Program peningkatan pelayanan BPR
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan
|
|
80
|
Program kerjasama antara lembaga peminjaman
dengan dinas terkait seperti DISPERINDAG
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo dan Kelurahan
Penyangkringan
|
|
81
|
Menciptakan pusat aktivitas melalui
pengembangan sarana interaksi sosial
|
Penyediaan lahan untuk pembuatan ruang
publik
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan, Karangdowo,
Penaruban, Sambongsari, Nawangsari, Weleri
|
82
|
Menciptakan pusat aktivitas melalui
pengembangan sarana interaksi sosial
|
Program Pembuatan ruang publik
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan, Karangdowo,
Penaruban, Sambongsari, Nawangsari, Weleri
|
83
|
Program Pengelolaan ruang publik
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan, Karangdowo,
Penaruban, Sambongsari, Nawangsari, Weleri
|
|
84
|
Meningkatkan iklim Industri Kecil Menengah
(IKM) sebagai ekonomi alternatif potensial
|
Pelatihan peningkatan kemampuan IPTEKIN
sentra industri mikro, kecil, menengah
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan, Karangdowo,
Penaruban, Sambongsari, Nawangsari, Weleri
|
85
|
Meningkatkan iklim Industri Kecil Menengah
(IKM) sebagai ekonomi alternatif potensial
|
Pelatihan kemampuan teknologi industri
untuk para pelaku usaha
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan, Karangdowo,
Penaruban, Sambongsari, Nawangsari, Weleri
|
86
|
Sosialisasi program pelatihan teknologi
industri untuk para pelaku usaha
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan, Karangdowo,
Penaruban, Sambongsari, Nawangsari, Weleri
|
|
87
|
Pembangunan jaringan inovasi industri
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan, Karangdowo,
Penaruban, Sambongsari, Nawangsari, Weleri
|
|
88
|
Pengadaan kerjasama antara pelaku industri
dan investor
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan, Karangdowo,
Penaruban, Sambongsari, Nawangsari, Weleri
|
|
89
|
Meningkatkan iklim Industri Kecil Menengah
(IKM) sebagai ekonomi alternatif potensial
|
Sosialisasi pengadaan kerjasama antara
pelaku industri dan investor
|
|
|
|
|
Kelurahan Penyangkringan, Karangdowo,
Penaruban, Sambongsari, Nawangsari, Weleri
|
90
|
Pengembangan sistem pendukung sentra
indutri
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo dan Kelurahan
Penyangkringan
|
|
91
|
Program Sosialisasi dan Pelatihan
pengelolaan industri
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo dan Kelurahan
Penyangkringan
|
|
92
|
Program Peminjaman modal industri
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo dan Kelurahan
Penyangkringan
|
|
93
|
Program Pemasaran Hasil Industri
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo dan Kelurahan
Penyangkringan
|
|
94
|
Meningkatkan iklim Industri Kecil Menengah
(IKM) sebagai ekonomi alternatif potensial
|
Program Pengawasan dan Evaluasi Industri
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo dan Kelurahan
Penyangkringan
|
95
|
Program
Penyediaan Kawasan Sentra
Industri
|
|
|
|
|
Kelurahan Karangdowo dan Kelurahan
Penyangkringan
|
|
96
|
Pelatihan Berwirausaha untuk Meningkatkan
Jumlah dan Kualitas Pengusaha di Kalangan Masyarakat
|
Program pelatihan kewirausahaan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
97
|
Program pelatihan komputasi dan internet
bagi wirausahawan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
98
|
Program pembimbingan wirausahawan muda dan
mandiri
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
99
|
Forum lingkar wirausahawan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
100
|
Meningkatkan partisipasi masyarakat
terhadap penggunaan transportasi umum
|
Program sosialisasi standar keselamatan
bagi pengemudi angkutan umum perkotaan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
101
|
Program pengadaan sanksi bagi pengemudi
angkutan umum
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
102
|
Meningkatkan partisipasi masyarakat
terhadap penggunaan transportasi umum
|
Program sosialisasi sanksi bagi pengemudi
angkutan umum perkotaan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
103
|
Meningkatkan edukasi masyarakat berbasis
hub transpolitan
|
Program pembangunan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri Pembangunan dengan pelatihan keahlian dalam bidang
mesin dan otomotif
|
|
|
|
|
Focused Area
|
104
|
Program kerjasama SMK dengan instansi
pemerintah maupun swasta yang terkait dengan keahlian yang diajarkan
|
|
|
|
|
Focused Area
|
|
105
|
Program magang pasca pendidikan SMK pada
instansi yang terikat kerjasama
|
|
|
|
|
Focused Area
|